Apa sih
keindahan ?
Keindahan
berasal dari kata indah. Keindahan yang berarti sesuatu yang baik,
menyenangkan, ilmu yang indah, kebajikan yang indah atau sebagai bentuk yang
indah.
Bener kaga
sih, kata orang kalo tanpa ada keindahan adalah manusia yang mati sebelum
waktunya ? Bener banget!!..
Karena
keindahan adalah pelengkap hidup manusia. Keindahan bisa membuat kita gembira,
semangat, bersyukur, dll. Manusia tanpa keindahan itu kayak ga ada semangat
buat hidup, ga ada semangat buat beraktivitas.. bener kaga ? bener lah..:v haha
oke sekarang
kita masuk ke pembahasan mengenai Manusia dan Keindahan.Semoga yang membaca
mendapatkan tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan, aminn...
Hakekat dari
Keindahan
Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal
kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony)
kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet
Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk
yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad
pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang
menyenangkan bilamana dilihat.
Keindahan dibedakan menjadi 3 arti,
yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu
pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa
keindahan bentuk dan warna.
Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kian perlu melestarikan
bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian
(seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi
bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas
dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,
sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan
merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena
itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak
benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan
berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan
biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak
terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut
pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar
tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah
abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada
sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur
keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan
adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan
benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses
menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian
pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi,
orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang
–orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Keindahan
menurut agama islam
Istilah keindahan merupakan terjemahan bebas kata
Arab husn yang menunjukkan kualitas baik dan indah.
Keindahan sangat terkait dengan cinta sebagaimana terungkap dalam sabda
Junjugan: “Allah itu indah dan mencintai keindahan”. Artikel ini melihat secara
sepintas lalu signifikasi keindahan dalam ajaran Islam— khususnya pilar Ihsan–
dan dalam peradaban Islam, khusunya bidang kesenian. Menurut Sidi
Gazalba, agama islam itu tidak kenal mengenal dengan kesenian. Kesenian
adalah unsur kebudayaan sedangkan kebudayaan adalah unsur dari agama. Sasaran
utama agama adalah salam di akhirat dan kesejahteraan rohaniah di dunia,
sedangkan sasaran utama kebudayaan adalah salam kebendaan di dunia yang
nilainya diperhitungkan di akhirat. Dalam pandangan Islam, untuk beribadat kepada
Allah, tidak memerlukan kesenian. Allah tidak terhibur oleh lagu, musik dan
tari. Dunia Allah bukan dunia manusia. Bukan kesenian yang dikehendaki Allah
dari umatnya, tetapi ketaqwaan.
Namun demikian, walaupun
kesenian tidak mempunyai relevansi dengan agama, kesenian itu harus takluk
kepada nilai-nilai yang digariskan agama. Bagi Islam kebudayaan sebagai induk
kesenian tidak berdiri sendiri. Kesenian merupakan pancaran agama dan wajib
takluk kepada agama. Atau dengan kata lain, walaupun kesenian bukan bagian dari
agama Islam, tetapi kesenian harus ditakluk dan dikendalikan oleh nilai-nilai
Islam (yang islami).
Maka dengan takluknya kesenian kepada nilai-nilai agama, berarti takluknya
nilai keindahan kepada nilai yang bersifat islami.
Dalam Islam, keindahan
(estetika) dan etika harus seiring sejalan. Hal ini tertulis dalam dua ungkapan
berikut ini:
1. Sesungguhnya Allah itu maha Indah. Dia suka kepada Keindahan.
2. Sesungguhnya Allah Maha baik, dia suka kepada kebaikan.
Ini berarti Allah itulah yang
maha indah dan maha baik. dan selain Allah suka akan keindahan dia juga suka
akan kebaikan. Ini berarti bahwa islam mewajibkan perpaduan antara keindahan
dan kebaikan sebagai keindahan. Hal ini wajibkan karena, walaupun keindahan itu
menimbulkan kesenangan, kalau kesenangan itu berdiri sendiri, kesenangan itu
sendiri belum tentu bersifat baik.
Agama Islam memperpadukan
antara kesenangan dengan kebaikan, karena sifat baik mendatangkan keselamatan.
Jadi keindahan dalam Islam haruslah bersifat islami. Maka dengan demikian,
kalau kesenian hanya berlandaskan estetika semata tanpa diiringi dengan sifat
yang islami, maka itu tidak termasuk ke dalam keindahan islam. Maka perpaduan
estetika dan etika dalam kesenian islam berarti kesenian itu dilandasi oleh moral
islam. Moral mengawali kesenian, sebab moral membawa kepada kebaikan dan
kebaikan membawa keselamatan.
Sumber :
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.co.id/2011/12/manusia-dan-keindahan.html
http://oebudhi.blogspot.co.id/2012/04/manusia-dan-keindahan.html
http://septiandwisuryanto.blogspot.co.id/2013/04/manusia-dan-keindahan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar