Sabtu, 26 Maret 2016

Manusia dan Keindahan



Apa sih keindahan ? 
Keindahan berasal dari kata indah. Keindahan yang berarti sesuatu yang baik, menyenangkan, ilmu yang indah, kebajikan yang indah atau sebagai bentuk yang indah. 
Bener kaga sih, kata orang kalo tanpa ada keindahan adalah manusia yang mati sebelum waktunya ? Bener banget!!..
Karena keindahan adalah pelengkap hidup manusia. Keindahan bisa membuat kita gembira, semangat, bersyukur, dll. Manusia tanpa keindahan itu kayak ga ada semangat buat hidup, ga ada semangat buat beraktivitas.. bener kaga ? bener lah..:v haha
oke sekarang kita masuk ke pembahasan mengenai Manusia dan Keindahan.Semoga yang membaca mendapatkan tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan, aminn...

Hakekat dari Keindahan
            Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
            Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Keindahan dibedakan menjadi 3 arti, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya. 
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Hubungan Manusia dan Keindahan

      Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kian perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
            Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
            Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
            Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.


Keindahan menurut agama islam

            Istilah keindahan merupakan terjemahan bebas kata Arab husn yang menunjukkan kualitas baik dan indah. Keindahan sangat terkait dengan cinta sebagaimana terungkap dalam sabda Junjugan: “Allah itu indah dan mencintai keindahan”. Artikel ini melihat secara sepintas lalu signifikasi keindahan dalam ajaran Islam— khususnya pilar Ihsan– dan dalam peradaban Islam, khusunya bidang kesenian. Menurut Sidi Gazalba, agama islam itu tidak kenal mengenal dengan kesenian. Kesenian adalah unsur kebudayaan sedangkan kebudayaan adalah unsur dari agama. Sasaran utama agama adalah salam di akhirat dan kesejahteraan rohaniah di dunia, sedangkan sasaran utama kebudayaan adalah salam kebendaan di dunia yang nilainya diperhitungkan di akhirat. Dalam pandangan Islam, untuk beribadat kepada Allah, tidak memerlukan kesenian. Allah tidak terhibur oleh lagu, musik dan tari. Dunia Allah bukan dunia manusia. Bukan kesenian yang dikehendaki Allah dari umatnya, tetapi ketaqwaan.
 
            Namun demikian, walaupun kesenian tidak mempunyai relevansi dengan agama, kesenian itu harus takluk kepada nilai-nilai yang digariskan agama. Bagi Islam kebudayaan sebagai induk kesenian tidak berdiri sendiri. Kesenian merupakan pancaran agama dan wajib takluk kepada agama. Atau dengan kata lain, walaupun kesenian bukan bagian dari agama Islam, tetapi kesenian harus ditakluk dan dikendalikan oleh nilai-nilai Islam (yang islami).
Maka dengan takluknya kesenian kepada nilai-nilai agama, berarti takluknya nilai keindahan kepada nilai yang bersifat islami.

            Dalam Islam, keindahan (estetika) dan etika harus seiring sejalan. Hal ini tertulis dalam dua ungkapan berikut ini:

 1. Sesungguhnya Allah itu maha Indah. Dia suka kepada Keindahan.
 2. Sesungguhnya Allah Maha baik, dia suka kepada kebaikan.

            Ini berarti Allah itulah yang maha indah dan maha baik. dan selain Allah suka akan keindahan dia juga suka akan kebaikan. Ini berarti bahwa islam mewajibkan perpaduan antara keindahan dan kebaikan sebagai keindahan. Hal ini wajibkan karena, walaupun keindahan itu menimbulkan kesenangan, kalau kesenangan itu berdiri sendiri, kesenangan itu sendiri belum tentu bersifat baik.     
            Agama Islam memperpadukan antara kesenangan dengan kebaikan, karena sifat baik mendatangkan keselamatan. Jadi keindahan dalam Islam haruslah bersifat islami. Maka dengan demikian, kalau kesenian hanya berlandaskan estetika semata tanpa diiringi dengan sifat yang islami, maka itu tidak termasuk ke dalam keindahan islam. Maka perpaduan estetika dan etika dalam kesenian islam berarti kesenian itu dilandasi oleh moral islam. Moral mengawali kesenian, sebab moral membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa keselamatan.

Sumber :
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.co.id/2011/12/manusia-dan-keindahan.html
http://oebudhi.blogspot.co.id/2012/04/manusia-dan-keindahan.html
http://septiandwisuryanto.blogspot.co.id/2013/04/manusia-dan-keindahan.html






 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar